Ciri-ciri Anak Obesitas dan Cara Praktis Mengatasinya
amdin2023-04-13T04:31:37+00:00
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama (WHO,2000)
Ciri-ciri Anak Obesitas
Hal sederhana yang dapat membantu kita untuk memastikan bahwa Anak Obesitas adalah dengan mengenali ciri-ciri sebagai berikut :
- Wajah bulat, pipi tembem, dan bahu rangkap
- Leher relatif pendek
- Perut buncit
- Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan
- Pada Anak laki-laki dada membusung dan payudara sedikit membesar, serta penis mengecil (tidak terlihat secara utuh karena tertutup oleh timbunan lemak)
- Pada Anak perempuan datangnya pubertas lebih dini yaitu usia kurang dari 9 tahun sudah mengalami menstruasi
Cara Praktis Mengatasi Obesitas
Pola Aktivitas
Meningkatkan aktivitas fisik paling sedikit 1 jam per hari secara terus-menerus. Latihan fisik kombinasi aerobik (naik sepeda, jogging, renang, dan golf) dan anaerobik (senam pernafasan, karate, lompat tinggi, dan angkat berat) dengan frekuensi 3 – 5 kali seminggu dan durasi 40 – 60 menit setiap kali latihan, serta intensitas sesuai dengan denyut nadi maksimal berdasarkan umur dan kemampuan (intensitas dinaikkan secara bertahap), seperti tabel berikut:

Pola Makan
Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang dianjurkan badan dunia adalah diet rendah energi seimbang dengan pengurangan energi 500-1000 kkal dari kebutuhan sehari dengan cara :
- Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, jagung, kentang dan sereal
- Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat sederhana seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan gurih, madu, selai, dodol, coklat, permen, minuman ringan, dll
- Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak dengan tidak mengolah makanan dengan cara digoreng dan menggunakan santan kental serta mentega dan margarin
- Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber protein rendah lemak, seperti ikan, putih telur, ayam tanpa kulit, susu dan keju rendah lemak, tempe tahu, dan kacang-kacangan yang diolah
- Meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber serat, yaitu : sayur yang diolah dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis dengan sedikit minyak
- Menghindari buah-buahan yang mengandung energi tinggi yaitu : durian, alpukat, nangka, sawo, mangga, cempedak, pisang, srikaya
- Mengkonsumsi buah sebagai makanan selingan
Meningkatkan konsumsi cairan minimal sepuluh gelas sehari (dapat dari air putih dan kuah sayur) - Porsi makan kecil
Sumber : https://p2ptm.kemkes.go.id/
Leave a Reply