Tips Hindari Gangguan Orang Ketiga (Perselingkuhan)
amdin2023-05-11T04:16:20+00:00
Para terapis psikologi mengalami kesulitan ketika mengatasi atau mengobati pasien yang memiliki masalah perselingkuhan. Hal ini dikarenakan perselingkuhan pada pasangan yang sudah menikah sebesar 20 persen dan 70 persen untuk pasangan yang belum menikah.
Perselingkuhan ini memiliki dampak jangka panjang terutama bagi korban, baik bercerai maupun kembali dalam mengatasi permasalahannya, tetap saja meninggalkan luka batin yang mendalam dan tekanan psikologi yang cukup parah.
Di Indonesia sendiri telah mengalami peningkatan kasus perselingkuhan dimana hal itu tidak hanya terjadi di kalangan public figure saja namun juga sampai di masyarakat biasa. Adanya sosial media dapat memunculkan “trend” perselingkuhan yang menjadi gosip hingga memberikan julukan pelakor (perebut laki orang) bagi pihak ketiga di dalam hubungan orang lain.
Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang lebih memilih selingkuh daripada setia. Bisa bermula dari munculnya rasa bosan kepada pasangan sendiri, godaan dari teman sekantor atau seproject, bahkan merasa ingin mencari yang lebih baik.
Oleh karena itu, berikut tips untuk menjaga rumah tangga dari gangguan pihak ketiga:
1. Selalu Berterus Terang Mengenai sesuatu yang Tidak Disukai.
Tak jarang seseorang lebih memilih untuk memendam perasaan tidak senang atau jengkel karena enggan berdebat dengan pasangan. Padahal hal ini bisa menjadi bom yang meledak sewaktu-wnaktu dimana akan memicu pertengkaran yang lebih hebat lagi. Maka dari itu, sebaiknya saling terbuka daan jujur apa adanya kepada pasangan apa saja hal yang selama ini dipendam atau sesuatu yang dirasa kesal untuk disampaikan secara baik-baik. Dengan begitu jangan sampai hal ini dijadikan sebuah alasan untuk berpaling ke orang lain.
2. Hindari Aplikasi-aplikasi Kencan Sekalipun Iseng
Membuka aplikasi dating bukanlah sebuah solusi dari mengatasi rasa jenuh dan ingin mencari tantangan atau sesuatu yang baru dalam sebuah hubungan. Apabila hubungan terasa hambar dan butuh tantangan baru, cobalah untuk menciptakan hal-hal yang menyenangkan bersama pasangan bukan dengan cara mencari partner lain dan beralasan jika tidak bertemu secara langsung bukanlah sebuah perselingkuhan. Padahal sebuah kesetiaan harus dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
3. Membatasi Pergaulan dengan Lawan Jenis
Apabila sudah mempunyai pasangan, maka sangat diperlukan untuk membuat batasan terlebih dalam hal pertemanan dengan lawan jenis agar terhindar dari godaan ataupun kesempatan yang ada. Sebab bisa saja dengan adanya panggilan “sayang” atau sekedar memegang lengan justru akan menjadi boomerang dikemudian hari terlebih ketika hubungan sedang tidak baik-baik saja, seperti terasa jenuh, membosankan, setres, bahkan bertengkar dengan pasangan sendiri.
4. Jauhi Pertemuan Pemicu CLBK
Saat ini, tentunya acara-acara reuni masih biasa diadakan. Disinilah dapat membuat seseorang bertemu dengan mantan atau orang di masa lalunya. Jadi usahakan untuk membawa pasangan ketika ingin datang ke acara tersebut agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Terlebih lagi ketika iman yang dirasa masih kurang kuat dan melihat mantan berstatus single.
5. Menggunakan Sosmed Seperlunya
Di zaman sekarang teknologi sudah semakin maju dan berkembang. Misalnya saja sosial media dimana kita bisa berinteraksi dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun kita berada. Bisa dibilang sosial media yang sering digunakan dapat memunculkan peluang diganggunya dari orang ketiga. Maka dari itu, salah satu dari menghindari perselingkuhan yaitu dengan penggunaan sosial media seperlunya saja atau menyaring sesuatu apa saja yang dapat diakses di sosial media.
Hubungan yang sering bergonta-ganti pasangan atau melakukan perselingkuhan biasanya rentan dengan adanya isu penyakit kelamin. Jadi selingkuh bukan hanya akan membuat seseorang sakit hati atau terluka namun juga dapat mengancam kesehatan organ genital.
Leave a Reply