Artikel dan Berita

Beda Kecanduan dan Ketergantungan Obat, Serupa Tapi Tak Sama

Category: Info Sehat Comments: 0

Seringnya penggunaan istilah kecanduan dan ketergantungan obat di masyarakat, ternyata kedua hal tersebut tidaklah sama. Kecanduan sering disebabkan oleh penyalahgunaan obat dan lebih sulit untuk berhenti, sedangkan ketergantungan obat dimulai dengan minum obat dimana dosis yang lebih tinggi dan seringkali dapat dihentikan.

Anda mungkin familiar dengan istilah kecanduan obat yang biasa digunakan untuk menyebut orang kecanduan narkoba. Tetapi, tahukah Anda bahwa istilah itu tidak identik dengan ketergantungan?

Perlu diketahui bahwa seseorang yang bergantug dengan obat-obatan mereka belum tentu menjadi pecandu. Akan tetapi, seseorang yang sebelumnya sudah menjadi pecandu obat kemungkinan besar akan mengalami ketergantungan obat.

Apakah Ketergantungan Obat Itu?

Pada istilah medis, ketergantungan merupakan hal yang mengacu pada kondisi fisik tubuh dimana telah beradaptasi dengan adanya obat. Ketergantungan obat juga mengacu pada proses penggunaan obat secara berulang-ulang di luar aturan pakai atau tidak sesuai anjuran dokter.

Padahal, fungsi utama pengobatan adalah mengobati berbagai gangguan kesehatan dan mengobati penyakit. Namun, obat tersebut juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, mengonsumsi obat terlalu lama dalam dosis tinggi juga bisa meningkatkan risiko ketergatungan.

Apabila seorang yang sudah ketergatungan obat kemudian secara tiba-tiba berhenti menggunakan obat secara mendadak, biasanya orang tersebut akan mengalami gejala yang dapat diprediksi dan diukur, atau yang biasa dikenal sebagai sindrom penarikan.

Beberapa gejala yang mungkin terjadi, seperti:

  • Hilang kesadaran atau pingsan
  • Kejang-kejang
  • Pupil mata membesar
  • Kulit dingin dan berkeringat secara tiba-tiba
  • Nyeri dada
  • Tremor
  • Diare
  • Perut sakit, mual, hingga muntah
  • Berhalusinasi
  • Munculnya masalah pernapasan dan tekanan darah

Meski ketergantungan sering menjadi bagian dari kecanduan, obat-obatan non-adiktif juga bisa membuat seseorang ketergantungan, jadi bukan hanya obat-obatan terlarang (narkoba) saja yang bisa menyebabkan ketergantungan.

Pada dasarnya, setiap obat legal yang diminum terus menerus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketergantngan. Ini termasuk pereda nyeri yang biasanya dapat dibeli di toko hingga steroid kuat, seperti morfin, yang harus diresepkan oleh dokter.

Perbedaan Antara Kecanduan dan Ketergantungan Obat

Kecanduan dan ketergantungan obat merupakan dua hal yang berbeda. Menurut National Institute on Drug Abuse (NIDA), penyalahgunaan zat didefinisikan sebagai gangguan kronis yang kambuh yang ditandai dengan pencarian kompulsif dan penggunaan obat-obatan terlepas dari konsekuensi yang merugikan.

Kecanduan diklasifikasikan sebagai gangguan otak karena melibatkan perubahan fungsional pada sirkuit otak yang terlibat dalam penghargaan, stres, dan pengendalian diri. Perubahan ini dapat bertahan setelah seseorang berhenti minum obat atau narkoba.

Nah, perbedaan antara kecanduan dengan ketergantungan adalah akar penyebabnya. Misalnya, ketika seseorang ketergantungan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau nyeri bisa jadi ia membutuhkan dosis yang lebih tinggi lagi agar obat tersebut bekerja. Ini yang sering menjadi akar penyebab ketergantungan.

Mengonsumsi obat lebih dari sekali atau meminumnya lebih lama dari yang dianjurkan dokter juga dapat menyebabkan ketergatugan. Sedangkan kecanduan obat seringkali disebabkan oleh penyalahgunaan dari obat itu sendiri. Ini seperti meminum obat yang seharusnya untuk tujuan medis tertentu, tetapi seseorang menggunakannya secara sembarangan untuk kepuasan pribadi.

Inilah mengapa para pecandu seringkali tidak dapat menghentikan apa yang mereka lakukan, gunakan atau konsumsi. Sekalipun mereka tahu bahwa penggunaan itu berbahaya atau memengaruhi pekerjaan mereka, hubungan mereka dengan orang lain, dan kesehatan mereka. Semetara itu, orang yang ketergantungan mereka lebih bisa menghentikan kebiasaan tersebut kapan saja.

Tidak hanya obat, kecanduan juga dapat menyasar perilaku adiktif kronis lainnya, seperti seks, perjudian, dan bahkan penggunaan internet yang terus-menerus.

Tips Atasi Kecanduan dan Ketergantungan Obat

Mengatasi kecanduan dan ketergantungan obat bukanlah hal yang mudah.
Terlebih lagi kebanyakan di awal banyak pecandu yang menyangkal jika mengalami kecanduan atau ketergantungan obat. Akan tetapi, di saat mereka mulai menyadari masalah yang sebenarnya dialami dan kebutuhan apa saja untuk mengatasinya, barulah proses pengobatan dapat di mulai.

Berikut ini tips mengatasi kecanduan dan ketergantungan obat yang dapat dilakukan:

1.Keputusan untuk berubah

Salah satu hal utama atau paling penting untuk berubah ialah mengambil keputusan. Dimana dengan adanya pengakuan bahwa memerlukan perubahan perilaku, itu sudah menandakan jika Anda menyadari akan masalah dan mempunyai keinginan untuk mengatasiya.

Mengambil dan membuat keputusan untuk berubah ialah proses yang seringkali membutuhkan waktu. Hal ini disebut dengan tahap kontemplasi karena melibatkan pemikiran tentang apakah dan bagaimana caranya untuk berubah.

2.Mengubah lingkungan

Selepas Anda mengambil keputusan untuk berubah, maka Anda juga perlu menugubah lingkugan dengan menjauhi atau menghilangkan hal-hal apa saja yang bisa memungkinkan untuk menjadi pengingat atau memicu ketergantungan akan obat-obatan lagi.

Misalnya, jauhi orang-orang yang mendorong Anda kembali pada sesuatu yang membuat kecanduan (narkoba, alkohol, judi). Jika Anda mencoba berhenti minum, buang semua alkohol, alat pembuka botol, gelas anggur, dll. Sementara itu, jika Anda mencoba berhenti berjudi, singkirkan semua kartu remi, chip poker, dll.

3.Mencari bantuan ke profesional

Demi mengatasi kecanduan alkohol dan obat-obatan, sebaiknya temui dokter untuk membantu mengatasinya. Terdapat beberapa pilihan obat untuk membantu meringankan dari gejala penarikan. Pada beberapa kasus, Anda mungkin juga memerlukan pengawasan medis selama detoksifikasi.

Namun, bagi Anda yang sudah memiliki permasalahan kesehatan mental yang mendasar, seperti kecemasan atau depresi, itu mungkin bisa menjadi lebih buruk selama fase penarikan. Akan tetapi, penyedia layanan kesehatan pasti akan sangat kooperatif dan membantu dalam menghadapi tantangan ini.

Anda juga dapat menghubungi psikolog atau psikiater berpengalaman di rumah sakit yang dapat membantu Anda mengatasi kecanduan yang berakar pada kesehatan mental Anda sendiri.

4.Menjalankan pengobatan

Biasanya dalam proses pengobatan guna menangani masalah kecanduan dan ketergantugan obat tegana medis juga melibatkan terapi dan obat-obatan. Hal ini dikarenakan terapi perilaku dan jenis psikoterapi lainnya dapat membantu seseorang untuk meningkatkan keterampilan koping mereka dan mengubah pemikiran dasar yang sering mengarah pada kecanduan. Semetara obat di sini berguna untuk mengatasi gejala penarikan, membantu pengidap untuk tetap menjalankan pengobatan, dan mencegah kekambuhan.

5.Mengalihkan perhatian

Daripada menyerah dengan keadaan yang terus mendorong diri sendiri untuk mengonsumsi obat-obatan lagi, alangkah bijaknya mencari kegiatan altefatif lainnya yang lebih bisa memberikan manfaat. Contohnya berjalan-jalan atau berinteraki dengan keluarga, teman, bahkan tetangga, sehingga Anda akan tetap sibuk sampai rasa atau dorongan tersebut hilang.

6.Mencari dan mendapatkan dukungan pada keluarga serta orang terdekat

Berkomunikasilah pada keluarga dan teman terdekat Anda kemudian beri penjelasan kepada mereka bahwa Anda sedang mengalami kecanduan atau ketergantungan obat namun sudah ada keinginan berhenti. Tidak lupa meminta dukungan serta bantuan pada merek agar mengingatkan Anda untuk menjauhi hal-hal yang bisa menjadi pemicu serta dapat menjalankan pola hidup yang lebih sehat kedepannya.

Itulah beberapa perbedaan antara kecanduan dengan ketergantungan pada obat yang perlu Anda ketahui.

1/5 - (3 votes)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *